Kasus Cebongan VS Polisi gendut

Prajurit Brimob Polri dan TNI AD berjaga di luar Lapas Cebongan, Sleman, Jogjakarta, pada Sabtu (23/3/2013) lalu — © Sigid Kurniawan/Ant

Cepatnya Tim Investigasi TNI-AD yang diketuai Brigjen Unggul Yudhoyono, mengungkap penyerbuan LP Cebongan, Sleman, Jogjakarta, diapresiasi berbagai pihak. Pimpinan DPR, MPR hingga pengamat militer memuji kinerja tim ini. Maklum, biasanya tim investigasi yang dibentuk secara internal baik lembaga sipil maupun militer sangat tidak transparan lantaran pertimbangan kebanggaan korps.

Tim investigasi TNI-AD dibentuk 29 Maret 2013 karena TNI-AD menengarai ada indikasi keterlibatan anggotanya pada peristiwa yang menewaskan 4 orang tahanan tersebut. Di hari pertama investigasi, tim sudah mendapatkan pengakuan 11 oknum anggota Kopassus sebagai pelaku. Dan pada 4/3/2013, tim mengumumkannya. Transparansi tim inilah yang dipuji banyak pihak.

Keberanian mengunkap kesalahan anggota adalah sikap kasatria yang semestinya bisa menginspirasi lembaga lain, seperti Polri misalnya. Publik sampai saat ini masih menunggu hasil yang transparan dari tim investigasi internal Polri pada kasus oknum Polisi gendut yang sempat meledak beberapa waktu lalu.

    Komentar

    ciyus, bukan karena narkoba? hanya terbawa tradisi tawuran di SMA...?

    x
    x