Mesin PR Demokrat mulai bekerja

Ketum PD Soesilo Bambang Yudhoyono dikerumuni para kader PD dalam KLB di Sanur, Bali, 30 Maret 2013 lalu — © Widodo S. Jusuf/Ant

Setelah jadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD), SBY mulai mencuri simpati publik. Wacana presiden 2014-2019 dari kalangan sipil yang ditebarnya menjadi percakapan seru para pengamat politik dan elite partai sampai saat ini, terutama parpol yang mengusung capres militer seperti Gerindra dan Hanura.

"Secara pribadi, saya memilih presiden mendatang dari sipil. Karena saya sudah dari kalangan militer," kata SBY dalam pertemuan informal dengan beberapa pemimpin redaksi media di kediaman pribadi Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jaksel, Sabtu (6/4/2013) lalu.

Inisiatif PD membuka Konvensi Capres juga mendapat tanggapan yang seru meski ide tersebut pertama kali digunakan oleh Golkar. Kendati begitu, Golkar tak lagi menggunakan sistem konvensi pada pemilu presiden 2014. Namun, konvensi jelas sangat positif untuk menjaring bakal calon (balon) presiden dari berbagai kalangan secara terbuka.

Apakah wacana presiden sipil dan konvensi balon presiden bisa membalikkan citra PD yang terpuruk belakangan ini. Rasanya masih jauh panggang dari api. Karena mengubah citra tentu tak segampang membalik telapak tangan. Tapi setidaknya, kini mesin PR (Public Relations) PD mulai berjalan. Publik masih menunggu banyak hal positif dan ide kreatif dari PD, agar mereka mau melirik PD kembali.

    x
    x