8 pasal kenapa Tumblr menarik

Tumblr hari ini, Selasa (21/5/2013) — © Tangkapa

Saat ini Tumblr memiliki 108,8 juta blog dengan 50,9 miliar posting. Karakteristik Tumblr − di luar kemudahan posting, ketersediaan themes, dan keterubungan dengan layanan lain media sosial — menurut saya adalah:

1. Gambar menjadi andalan, tanpa teks penjelas bukan masalah. Buat apa menulis panjang kalau orang lain tak ada waktu membacanya
2. Ruang penyimpanan per akun belum ketahuan batasnya. Maksimum posting per hari untuk setiap akun 250 gambar (yang 75 posting langsung, sisanya reblog). Sudah cukup untuk narablog hiperaktif yang tak ingin buang waktu meladeni percakapan publik :D
3. Posting terjadwal bisa dibuat sampai 300 posting, tayangannya bisa disetel otomatis berapa kali sehari dari pukul berapa ke berapa
4. Seorang pengguna bisa menjadi “reblogger aktif”. Tak perlu membuat konten sendiri, cukup mereblog apapun, bila perlu tak usah memedulikan hak cipta dan asal-usul gambar. Betul, mirip Retweet. Akhirnya WordPress pun menirunya. Berbagi dengan sekali klik itu sama mulianya dengan membuat, sehingga pembuat konten orisinal harus berterima kasih :D
5. Interaksi melalui komen bukanlah fitur, sehingga pengguna yang masih butuh gaya ngeblog lama harus memasang Disqus. Ya, mirip Blogspot versi awal yang mendorong pengguna memasang (almarhum). Sejauh ini komen memang tidak ramai
6. Tags mempermudah pencarian (kalau mau), tapi masih kalah dari WordPress. Meskipun begitu tanpa tags juga bukan soal. Mungkin arsip bagi si pemilik akun itu kurang penting; posting lama itu urusan orang lain yang disesatkan mesin pencari :D
7. Interaksi berupa jumlah respon dan reaksi (klik tombol Like dan Reblog) sudah cukup sebagai ukuran reputasi sebuah posting. Japri (via Ask Me), yang tentunya tak terlihat publik, hanya boleh 10 kali per jam untuk setiap akun
8. Konten dewasa ditenggang asalkan si pemilik blog sejak awal mengakui blognya NSFW — mirip Blogspot, tapi tanpa halaman penghadang berisi peringatan ;)

» Terkait: Tumblr dibeli Yahoo! Rp10,7 triliun