Elokkah presiden menjadi ketua partai?
Menjelang KLB Partai Demokrat (PD) di Bali, 30 Maret 2013, 25 DPD meminta kesediaan Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk menjabat ketua umum PD menggantikan Anas Urbaningrum yang kini menjadi tersangka korupsi di KPK. SBY belum memberi jawaban, tetapi kemarin (26/3/2013) mengirim enam poin melalui SMS ke seluruh anggota Majelis Tinggi dan ketua DPD PD.
Poin terpentingnya adalah: “Demi Partai Demokrat yang kita cintai, saya akan mengambil segala risiko”. Apakah ini isyarat SBY bersedia jadi ketum PD? Bila demikian maka bisa dipastkan kandidat calon ketum PD seperti Marzuki Alie, Saan Mustofa dan Ibas akan mundur baik suka maupun tidak. Ringkasnya tak akan ada yang berani menjadi rival SBY. Masalahnya, bila mau menjadi ketua PD kenapa mesti lewat KLB? Lagi pula, elokkah seorang presiden menjadi ketua partai?