Film bersuara pertama buatan Indonesia
Totot Indrarto


Film cerita pertama yang dibuat di Indonesia, Loetoeng Kasaroeng (L. Heuveldorp, 1926) masih berupa gambar bisu. Baru lima tahun berselang, Wong Bersaudara membuat film bersuara pertama, Indonesia Malaise (1931). Wong Bersaudara (Nelson, Joshua, dan Othniel) yang berasal dari Cina dikenal sebagai pionir produksi film di Indonesia dan pernah mendapat penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1973 atas jasa-jasanya dalam perfilman.
Film komedi mengenai cinta lama yang bersemi kembali itu disajikan dengan gaya tonil Melayu. Jurus komersial lain yang digunakan: menampilkan pelawak Oemar dan nyanyian keroncong yang sedang populer kala itu. Pengambilan gambar menggunakan kamera paling mahal di Eropa yang dimodifikasi menjadi “single system camera” oleh orang Bandung. Maksudnya, kamera yang bisa merekam gambar sekaligus suara.
Dalam selebaran propaganda disebutkan, “Tjeritanya menarik hati dan penoeh keloecoean. Penonton tentoe misti ketawa terpingkel-pingkel dari pemoela sampai pengabisan.” Toh film itu tidak laku. Barangkali karena penonton, yang umumnya masih melarat, tidak suka melihat kenyataan hidup sendiri yang pahit ditampilkan di layar putih.