HUT TNI: 7 kali ganti nama, ABRI paling lama

Ilustrasi: HUT TNI ke-68 — © AR/Beritagar

Hari ini (5/10/2013) TNI genap 68 tahun. Tapi dalam percakapan sehari-hari, kata "ABRI" kadang masih terdengar di kalangan sipil. Dalam rentang perjalanannya, militer kita telah tujuh kali berganti nama (artinya delapan periode nama, termasuk yang mengulang), dan ABRI-lah yang terpanjang: 36 tahun sembilan bulan 12 hari). Bandingkan dengan TKR yang hanya 18 hari. Silakan lihat ilustrasi.

Dalam perjalanan sejarah hubungan sipil dan militer, ada periode ketika "dwifungsi ABRI" melekat kuat. Tentara tak hanya mengurusi pertahanan melainkan juga masuk ke wilayah politik (misalnya melalui Golkar dan DPR), administrasi wilayah (bupati, wali kota, gubernur), dan aneka jabatan sipil (dirjen, menteri, sampai duta besar — bahkan direktur BUMN).

Begitu kuatnya fungsi ganda itu sehingga pada masa Orde Baru militer memiliki jejaring ekstrayudisial yang oleh banyak orang dianggap represif. Organ-organ militer bisa menangkap dan menahan siapa saja, pun melakukan kekerasan terhadap warga negara, atas nama stabilitas keamanan. Setelah reformasi 1998, pada 2000 dwifungsi dinyatakan tamat, dan proses menjadi tentara profesional pun terus berjalan.

Selamat ulang tahun!

>>Terkait:

  • Linimasa merespon HUT TNI
  • Jenderal TNI Moeldoko calon Panglima TNI baru
  • Letjen Moeldoko akan teruskan program TNI-AD
  • Ultah Kopassus dan 7 kali pergantian nama
    x
    x