Lhokseumawe: perempuan boleh menari, muncul dalam konferensi

Sejumlah perempuan penari dalam Conference on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) di Lhokseumawe, NAD, Minggu (9/6/13) — © Rahmad/Ant

Aceh Utara melarang perempuan dewasa menari, tapi di wilayah tetangga sejumlah penari bisa berpose di depan jurnalis. Mereka barusan membuka Conference on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) di GOR Unimal Lhokseumawe, NAD, Minggu (9/6/13).

Mei lalu Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib hanya membolehkan anak-anak perempuan pra-akil balig yang menari di depan tamu. Rujukannya adalah syariat Islam. Namun kalangan seniman tak sependapat. Affandi S., seorang penggiat tari, dikutip , “Kreativitas seni seorang Muslim memang ada batasnya, tapi mohon tidak dijadikan alasan untuk menyalahkan perbuatan dimaksud.”

    x
    x