Media sosial: pembibitan terorisme baru
rahadian p. paramita

Jejaring sosial di internet mulai diwaspadai karena diduga menjadi lahan baru pembibitan terorisme. Sebuah artikel CNN, Sabtu (27/4/2013) kemarin melaporkan, bagaimana media sosial seperti Twitter dan Facebook, bisa membangun jejaring terorisme modern, hingga menyebarkan tutorial tentang bagaimana membuat bom.
Tapi masih ada tantangan besar dalam memahami percakapan di media sosial. "Anda tak tahu, misalnya, apakah seseorang yang banyak ngobrol lebih berbahaya daripada yang pendiam dan hanya jadi pengamat, karena ia bisa saja justru sedang beraksi. Banyak hal di dunia online yang kita belum tahu," kata Profesor Peter Neumann dari King's College London, kepada CNN.
Di balik aktivitas mereka di media sosial, jejaring terorisme juga diduga mengelola ruang ngobrol online privat, dimana mereka bisa saling bertukar informasi dan taktik. Kekhawatiran terhadap aktivitas seperti ini, menjadi salah satu dasar munculnya aturan yang ekstrim seperti CISPA.