Membaca gambar di media sosial
rahadian p. paramita
Netizen semakin malas membaca teks. Demikian menurut sebuah artikel di Socialmediatoday.com yang berbicara mengenai penggunaan foto di media sosial. Banyak temuan yang mendukung pernyataan ini, sehingga tak heran bila aplikasi media sosial seperti Instagram dan Pinterest cepat populer.
Di kanal media sosial seperti Facebook dan Twitter, konten berupa gambar juga mulai mendapat prioritas. Facebook memberi fokus pada tata letak kronologi di lini masanya sehingga gambar lebih dominan. Selain gambar yang bisa langsung dibagikan ke linimasa, fitur Twitter Card memungkinkan tautan dari web tampil beserta ilustrasinya. Semua suka dengan gambar.
Berikut tips mendayagunakan gambar di media sosial bagi para pemasar (brand), seperti yang dikutip dari tulisan Saman Kouretchian, di situs Socialmediatoday.com, kemarin (3/3/2013).
- Tunjukkan antusiasme Anda terhadap barang atau jasa yang dijual. Hindari mengirim foto atau gambar ke media sosial layaknya foto untuk katalog produk.
- Jangan malu-malu, tampilkan produk Anda sedetil mungkin. Hindari membuat foto yang jarak pengambilannya terlalu jauh, close-up akan lebih baik.
- Jangan hanya tampilkan barang, tapi tampilkan juga orang-orang di sekitar perusahaan Anda. Ekspresi dan identitas mereka akan membangun hubungan dengan konsumen.
- Buatlah semenarik mungkin, jangan ragu untuk mempelajari contoh yang ada. Pencahayaan terhadap obyek adalah salah satu yang harus diperhatikan dalam sebuah foto.
- Jika empat kiat di atas belum bisa menjawab kebutuhan Anda, maka langkah terakhir adalah menggunakan fotografer profesional. Mereka bisa saja seorang teman, atau temannya teman, yang penting memiliki jam terbang dalam membuat foto yang berkualitas.