Memotret dalam cahaya minim

Foto penari pementasan Nan Jombang berjudul The Dragon Trail, dengan ISO 200, f.8 Eksposure 5 detik, FL 45mm, Spot Metering. — © Rudolf Maurits/Festival Salihara

Potret 3 penari dari pementasan Nan Jombang, dengan ISO 2500, f2.8, 1/320, FL 31mm, Spot Metering. — © Rudolf Maurits/Festival Salihara

Saat melihat penari meloncat dalam pementasan Nan Jombang di Festival Salihara, fotografer Rudolf Maurits langsung menjepretnya dengan Nikon D90. "Saya beri judul The Dragon Trail. Beruntung, saya dapat momen dengan lensa 17-50 mm f2.8 yang tidak terlalu panjang," ujarnya. Foto itu pun masuk dalam 3 foto pilihan utama Lomba Foto Festival Salihara.

Menurutnya, tantangan memotret seni pertunjukkan adalah menangkap gerakan-gerakan eksplosif dengan pencahayaan minim. Satu fotonya, berjudul Catch The Moment, dari aksi Nan Jombang juga masuk dalam 10 foto pilihan juri. "Sulit karena gelap. Saya bermain dengan teknik slow speed," timpal fotografer yang juga pendiri Komunitas Fotografer Aksi Panggung (StageID) ini.

    x
    x