Otokritik untuk SBY dan PD

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan), Syarief Hasan (tengah) dan Amir Syamsuddin (kiri) di ruang jumpa pers, Hotel The Laguna, Nusa Dua, Bali, Minggu (31/3). — © Widodo S. Jusuf/Ant

”Partai modern harus berangkat dari platform dan mesin partai. Jangan bergantung pada figur,” kata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika memberikan orasi setelah dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Partai Demokrat (PD) dalam KLB di Sanur, Bali (30/3/2013). Pidato tersebut bisa diartikan sebagai otokritik terbuka untuk PD dan SBY pribadi.

Partai yang tanggal kelahirannya 9/9/2001, sama dengan ulang tahun SBY ini, masih harus bertumpu pada satu figur, yaitu SBY. Saat ini SBY memimpin tiga lembaga strategis dalam tubuh PD: Ketua Umum, Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi. Ini seperti sebuah pengakuan bahwa PD pada usia 12 tahun belum bisa menjadi partai modern, seperti dicita-citakan SBY saat membidani PD.

    x
    x