Pro-kontra Twitter di Arab Saudi
rahadian p. paramita

Salah satu ulama besar Arab Saudi, Sheikh Abdul Latif Abdul Aziz al-Sheikh menyatakan bahwa pengguna media sosial, - terutama Twitter - akan merugi di dunia dan akhirat. Demikian dilansir dari BBC UK. Pernyataan ini merefleksikan kekhawatiran para pemimpin di sana terkait penggunaan Twitter.
Arab Saudi pernah mencatat pertumbuhan pengguna Twitter 3.000%, dan penetrasi 51% dari netizen di sana. Bukan saja mengutuk penggunaan media sosial, kekhawatiran pemerintah Arab Saudi juga mendorong mereka untuk melarang penggunaan Twitter. Sebelumnya, mereka sudah melarang penggunaan identitas palsu.
Tapi ada pula yang tak setuju dengan tekanan bagi tweeps di Arab ini. Ia adalah Pangeran Alwaleed Bin Talal, yang sempat berkicau di akunnya, bahwa memblokir media sosial sama dengan "kalah sebelum berperang". Pangeran Arab ini salah satu , dengan saham sebesar US$300 juta atau sekitar Rp2,7 triliun yang dibelinya 2011 silam.