Sapi beraksi di depan kantor Hatta Rajasa
Antyo R.

“Bangsa kita tidak hanya butuh daging sapi tetapi juga susu segar!!!” jerit spanduk milik 500-an demonstran dari Dewan Persusuan Nasional, kemarin (24/4/2013), di depan Kantor Menko Perekonomian, Jakarta. Seorang demonstran memerankan sapi, dengan mendeprok dan merangkak, untuk menguatkan tuntutan agar pemerintah mengatur kelayakan harga susu. Harga seliter susu impor sekitar Rp6.000, sedangkan seliter susu lokal di peternak Rp3.700-4.200.
Di kota metropolis Jakarta masih ada peternak sapi perah, misalnya di Pondokrangon dan Cipayung (Jaktim) serta Pasar Minggu (Jaksel). Sebagian dari mereka adalah pindahan dari Kuningan, Jaksel, bekas sentra susu yang kini menjadi Mega Kuningan. Jika suatu kali Anda melihat gerobak membawa rumput di jalanan Ibu Kota, kemungkinan besar itu untuk pakan sapi ternak.
Binawati
bangsa ini jadi penyantap nasi dan peminum susu, padahal keduanya nggak penting-penting amat.. hasilnya cuma jadi korban industri pangan dan bibit..