Twitter bukan soal ''follow back''
Pitra

Pengguna yang tergolong lama aktif di Twitter pasti sudah terbiasa dengan mention dari orang tak dikenal, meminta untuk "follow back". Menyebalkan? Ya, memang.
Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, terkait isu "follow back" ini:
- Twitter bukan Facebook. Tidak mengikuti, bukan berarti tidak bisa berkomunikasi, atau tidak berteman. Silakan mention orang bersangkutan, kalau relevan, tentu akan direspon.
- Menyadari konten yang dimiliki. Pengguna lain hanya akan menekan tombol follow, kalau ia merasa konten (tweet) Anda menarik untuk diikuti.
- Setiap orang memiliki batas kesanggupan dan toleransi dalam memantau keramaian linimasa Twitter, dan dari pengguna lain yang ia follow. Kalau ia punya 1.000 following, ia mungkin akan memilih untuk membuang daftar following-nya, sebelum memutuskan menambah following baru.