Anas, tak beda dengan Nazar dan Angie?

Spanduk bergambar Anas Urbaningrum di sebuah warung makan di belakang gedung pengadilan Tipikor Jaksel. Foto diambil pada 30 April 2012 — © Fanny Octavianus/Ant

M. Nazaruddin, mantan Benadahara Partai Demokrat (PD) yang terpidana korupsi itu, terus "menembak" sejumlah orang yang dia tahu terlibat berbagai kasus korupsi. Beberapa nama yang disebutnya kini sudah jadi terpidana dan tersangka.

Angelina Sondakh, mantan Wakil Sekjen PD, ketika jadi tersangka, punya cara beda. Dia sempat mengancam akan membuat "tsunami di Senayan", bila dikorbankan sendirian. Ancamannya tak terbukti, dia tak menyeret siapapun dalam kasusnya. Angie bahkan nampak tersenyum ketika divonis 4,5 tahun oleh pengadilan Tipikor, padahal jaksa menuntut 12 tahun.

Kini Anas Urbaningrum, mantan Ketua PD, tersangka korupsi, juga sesumbar akan membongkar beberapa kasus korupsi yang dia tahu. Publik seperti over ekspektasi, berharap Anas akan banyak mengungkap korupsi di negeri ini: dari maipulasi Pemilu 2009 sampai kasus Century. Jika Anas mau mengungkap semua itu, kenapa mesti menunggu sampai jadi tersangka? Bila saja dia ungkapkan saat masih menjabat Ketua PD, niscaya elektabilitas PD akan terdongkrak naik. Dan dia akan dicitrakan sebagai orang bersih yang berada di tengah kumpulan orang kotor.

Tapi sekarang sebagai tersangka korupsi, Anas seperti tengah galau, ancamannya justru mencitrakan tipikal kader PD saat bermasalah. Anas akan seperti Nazaruddin yang terus "menembak", atau seperti Angie yang hanya menggertak untuk meningkatkan posisi tawar? Mari kita tunggu.

    x
    x