Antara Ruhut dan Susan Jasmine

Ilustrasi — © Orsuy

Jabatan Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, Jaksel, ditolak warganya karena dia perempuan dan non muslim. Sedangkan Ruhut Sitompul, politisi Partai Demokrat, ditolak menjadi Ketua Komisi III DPR RI oleh sebagian “warga” komisi yang mengurus hukum dan HAM. Alasannya, karena kepribadian dan kebiasaan Ruhut dalam berbicara kasar dan ceplas ceplos.

Kedua profil itu punya masalah berbeda, tapi nyaris sama problematikanya.

Keduanya menganggap alasan penolakan itu adalah normatif -- yang sebenarnya bisa didebat masyarakat. Seorang pejabat publik semestinya tak hanya dinilai dari ukuran normatif yang bisa saja berbeda di antara kelompok masyarakat. Yang lebih penting adalah ukuran normatif universal untuk seorang pejabat negara. Misalnya, pelanggaran UU, korupsi, dan tidak melayani rakyat.

Masyarakat pasti akan mendukung penolakan dua pejabat publik itu yang tengah ramai dibahas media sejauh keduanya terbukti melanggar UU, korupsi dan tidak melayani rakyat. Tapi bukan karena jenis kelamin, agama dan gayanya yang suka membadut.

>> Terkait:

    x
    x